ads
Firman Syah »
Internet
,
Media Sosial
»
Mantan Penjaga Warnet yang Kini "Mendunia"
Mantan Penjaga Warnet yang Kini "Mendunia"
Posted by Firman Syah on Saturday, March 26, 2016 |
Internet,
Media Sosial
BTAzone.com - Siapa menyangka kalau Benny Fajarai (25) yang masuk dalam daftar '30 Under 30 Asia' Majalah Forbes adalah mantan penjaga warung internet alias warnet.
Pendiri Kreavi dan co founder sekaligus CEO situs Qlapa.com itu dianggap sebagai pemuda di bawah usia 30 tahun di wilayah Asia yang memiliki kualifikasi menjanjikan.
Prestasi yang didapatkan oleh Benny Fajarai turut membuat bangga seluruh anggota keluarganya, termasuk orang tua Benny.
Ketertarikannya pada dunia IT sudah terlihat ketika memasuki sekolah menengah pertama.
Benny dulu bahkan pernah bekerja sambilan sebagai penjaga warnet di dekat tempat tinggalnya di kawasan Perdana.
Kakak Benny, Susanti, menuturkan, sejak dulu Benny memang menyukai tantangan, supel, serta pandai bergaul dengan siapapun. Banyak teman-temannya mendatangi warnet tempat ia bekerja sambilan.
"Dari kecil dia kreatif bakatnya sudah tampak. Cita-citanya dulu mau jadi dokter, tetapi akhirnya tidak jadi karena pertimbangan biaya dan juga keluarga mempertimbangkan bakat kretivitas yang dimilikinya. Dia bakatnya di bidang IT, dan dia dapat beasiswa di Binus," jelasnya.
Terlahir di keluarga sederhana, kedua orang tua Benny selalu menanamkan moral-moral dan prinsip dasar kehidupan. Tetapi tetap pada akhirnya keputusan tetap berada di tangan sang anak. Orang tua hanya mendukung.
"Jarak saya dan abangnya ke Benny itu terlampau jauh sampai belasan tahun. Selepas kuliah, dia benar-benar sendiri menentukan apa yang ia mau. Prestasi yang ia dapat benar-benar berasal dari jerih payahnya sendiri dan kami sekeluarga sangat bangga," ujarnya.
Ibunda Benny, Lusiawati Fadjaray, menuturkan, anaknya dari kecil sudah pintar dan banyak melakukan hobi-hobi ekstrem seperti panjat tebing dan lain sebagainya. Banyak ide-ide kreatif yang ia ciptakan ketika masih bersekolah.
"Dia orangnya empati tinggi. Jadi pernah ia membonceng nenek-nenek yang biasanya memang berjalan kaki di daerah ini. Ia merasa kasihan karena si nenek tersebut setiap harinya berjalan kaki jauh. Padahal saya takutnya nenek itu jatuh atau gimana, kan orangtua ya," ujarnya.
Menurutnya, Benny selalu mengabari keluarga ketika akan masuk TV maupun diliput media manapun. Tetapi ketika masuk ke daftar Forbes ia sama sekali tidak memberi tahu keluarga. Setelahbooming baru keluarga tahu.
"Meski tidak ikut andil langsung dengan apa yang ia kerjakan sekarang tetapi kami sebagai keluarga selalu mengikuti langkah apa yang Benny lakukan. Dan kami benar-benar bangga," tukasnya.
Ketua RT sekaligus pemilik warnet tempat Benny dulu bekerja, Erwin Lubis menuturkan Benny ikut ia bekerja sejak kelas satu SMA. Ini dilakukan karena orang tua Benny tidak ingin anaknya setiap hari pergi bermain jauh dari rumah.
"Dulu saya buka air isi ulang dan satu lagi ada warnet, dia yang nunggu warnet saya kalau sudah pulang sekolah. Orang tuanya tidak masalah mau digaji berapapun asal dia tak main jauh-jauh. Ayahnya pun, Pak Sufandi sering lewat warnet jadi tidak khawatir anaknya ke mana-mana," ungkapnya.
Karena bertujuan positif, Benny pun mengikuti dan ternyata dari hanya penjaga warnetlah kemudian ia dikenal dunia. Hobinya dalam dunia IT juga telah dilihat oleh Erwin, berawal dari kegemaran Benny bermain game di komputer.
"Takut juga kan pergaulan anak jadi ke narkoba atau apalah itu. Saking sukanya bermain game di warnet dia juga suka lupa makan. Itu yang selalu saya ingat. Benny itu baik dan ramah, mudah bergaul dengan siapa saja. Kalau dia yang jaga warnet saya ramai," katanya.
Ia berharap di usia mudanya Benny tidak puas dengan apa yang ia capai sekarang. Bahkan kalau bisa selalu meningkatkan kemampuan dan terus berprestasi. Ia ingin Benny selalu ingat perjuangan sang orang tua membesarkannya hingga bisa seperti sekarang.
"Saya sangat salut dengan keluarga Benny. Ayahnya itu dulu sopir oplet, tapi semua anaknya pintar-pintar, kuliahnya dapat beasiswa semua. Keluarganya juga tidak ada sombong-sombong, rendah hati meski sekarang sudah berhasil. Ayahnya cerita kalau anak-anaknya kuliah ini tidak ada menggunakan uang orang tua, semuanya beasiswa," pungkasnya.
Top 5 Popular of The Week
-
Sebagai seorang artis Aurel Hermansyah sadar benar kalau dia harus menjaga tubuh. (Instagram @aurelie.hermansyah) Jakarta Industri hibu...
-
Founder Yogrt Jason Lim mempresentasikan mengenai aplikasi sosial media Yogrt kepada media di Jakarta, Selasa (8/2/2016). Liputan6.c...
-
Kisah dalam film Kung Fu Panda 3 memiliki rangkaian adegan mengharukan dengan unsur nan menggemaskan. Liputan6.com, Jakarta - Su...
-
Selasa, 29 Maret 2016 09:15 BTAzone.com - Sejak Hari Minggu (27/3) kemarin, publik dibuat shock dengan kemunculan berita tentan...
-
btazone.com Laporan bobolnya beberapa akun Lazada memberi pembelajaran tersendiri bagi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia ini. ...
-
Bateeq memperkenalkan 38 koleksi terbarunya untuk musim fall/winter 2016 di Indonesia Fashion Week 2016, di Jakarta, Sabtu (...
-
Para istri petani tembakau, anggota Kelompok Belajar Masyarakat binaan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) memamerkan hasil karya me...
-
BTAzone.com – Fb Akhirnya Buka Kantor Di Indonesia Dengan Pimpinan Sri Widowati. Petinggi Facebook (Fb) yang berada di Indoneisa S...
-
Foto Saipul Jamil keluar dari ruang Labotarium BNN setelah tes urine di Gedung Laboratorium Badan Narkotika Nasional (BNN) Kasus pe...
-
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan hadir sekaligus membuka acara Pekan Kebudayaan Saudi Arabia di Museum Nasional...
No comments: